Breaking News
Partai Golkar di Sumatera Selatan sedang mempersiapkan diri untuk Pilkada 2024-2029 dengan mengusung kader-kader terbaiknya. Dari 17 kabupaten dan kota, ada tiga nama yang mencuat sebagai calon potensial yang mendapat dukungan penuh dari partai. Ketiga kader ini dianggap memiliki peluang besar untuk menang dan membawa perubahan positif bagi daerah mereka masing-masing. 1. Ir. Hj. Ratna Machmud, MM: Calon Bupati Musi Rawas Ir. Hj. Ratna Machmud, MM, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Sumatera Selatan, adalah salah satu calon kuat untuk posisi Bupati Musi Rawas. Dengan pengalaman dan dedikasinya di partai, Ratna Machmud diyakini mampu memimpin Musi Rawas menuju masa depan yang lebih cerah. Program-program yang berfokus pada pembangunan infrastruktur, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan pemberdayaan ekonomi lokal menjadi andalan dalam visi dan misinya. 2. H. Ersangkut, S.Psi: Calon Bupati Muara Enim H. Ersangkut, S.Psi, adalah mantan Ketua DPD Partai Golkar Muara Enim dan saat ini menjabat sebagai Anggota DPRD Sumatera Selatan. Beliau dikenal sebagai figur yang berkomitmen pada transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan. Visi Ersangkut untuk Muara Enim adalah “Maju, Sejahtera, dan Berkelanjutan,” dengan fokus pada peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Dukungan dari partai dan masyarakat lokal menempatkannya sebagai salah satu kandidat terkuat dalam pemilihan mendatang. 3. H. Rodi Wijaya, SE: Calon Walikota Lubuk Linggau H. Rodi Wijaya, SE, adalah Ketua DPD Partai Golkar Kota Lubuk Linggau dan calon Walikota Lubuk Linggau. Dengan pengalaman sebagai pemimpin partai di kota tersebut, Rodi Wijaya memiliki visi untuk menjadikan Lubuk Linggau sebagai kota yang lebih maju dan kompetitif. Program pembangunan kota yang berkelanjutan, peningkatan layanan publik, dan pengembangan ekonomi kreatif menjadi fokus utama dalam kampanyenya. Dukungan kuat dari Partai Golkar dan masyarakat membuatnya menjadi salah satu calon yang paling berpotensi memenangkan pilkada. Kader Golkar: Potensi Besar di Pilkada 2024-2029 Dari 17 kabupaten dan kota di Sumatera Selatan, hanya ada beberapa nama yang mendapat dukungan penuh dari Partai Golkar untuk bertarung dalam Pilkada 2024-2029. Kader-kader murni ini dianggap memiliki peluang besar untuk menang karena komitmen mereka terhadap nilai-nilai partai dan kemampuan mereka dalam memimpin daerah. Dukungan partai yang solid dan program-program yang relevan dengan kebutuhan masyarakat menjadi kunci keberhasilan mereka. Kesimpulan Dengan dukungan penuh dari Partai Golkar, Ir. Hj. Ratna Machmud, H. Ersangkut, dan H. Rodi Wijaya siap membawa perubahan positif bagi daerah masing-masing. Ketiga kader ini diharapkan dapat memimpin dengan integritas, transparansi, dan visi yang jelas untuk masa depan yang lebih baik. Partai Golkar, dengan selektivitasnya dalam memilih calon, menunjukkan bahwa mereka berkomitmen untuk menghadirkan pemimpin-pemimpin yang mampu membawa perubahan nyata. Aksi Damai Penggiat Kontrol Sosial di Muara Enim, Menuntut Pencopotan PJ Bupati Ahmad Rizali KETUA UMUM GERAKAN PEMUDA MAHASISWA SUMATERA SELATAN (GAASS) CABANG BANYUASIN PERTANYAKAN INTEGRITAS KPU DAN BAWASLU BANYUASIN DALAM SELEKSI CALON ANGGOTA PPK, PPS DAN PKD UNTUK PILKADA 2024 Dokter PBSI Sebut Satu Kunci Menjaga Performa Atlet di Ajang Indonesia Open 2024 Integritas Penyelenggara Pemilu Dipertanyakan: Suap di Banyuasin, Selasa [24.06.2024]
banner 728x250

Aksi Damai Penggiat Kontrol Sosial di Muara Enim, Menuntut Pencopotan PJ Bupati Ahmad Rizali

Kategori: politik

banner 120x600
banner 468x60

Muara Enim, Sumatera Selatan – Pernyataan kontroversial yang dilontarkan oleh PJ Bupati Muara Enim, Ahmad Rizali, di salah satu grup WhatsApp Biro Muara Enim telah memicu kemarahan dan rasa sakit hati di kalangan penggiat kontrol sosial. Dalam pernyataannya, Ahmad Rizali menyebutkan, “Ado gaji dak kontrol sosial, kalo dak katek gaji, cari gawe lain,” yang dianggap merendahkan dan menghina profesi para penggiat kontrol sosial.

Tindakan ini memicu aksi damai yang dilakukan oleh ratusan awak media, LSM, dan ormas di depan Kantor Pemerintah Kabupaten Muara Enim pada Selasa, 2 Juli 2024. Dengan atribut lengkap, para aktivis menyuarakan hati nurani mereka, dipimpin oleh Yusrin Densri, Junizar, Reza, dan Bahri.

banner 325x300

Beberapa orator menyampaikan bahwa Ahmad Rizali tidak lagi layak memimpin Kabupaten Muara Enim. Mereka menuntut agar Mendagri RI segera mencabut status jabatannya sebagai PJ Bupati. Berikut adalah poin-poin tuntutan aksi damai tersebut:

  1. Mengecam keras pernyataan Ahmad Rizali tentang kontrol sosial.
  2. Menyatakan bahwa Ahmad Rizali telah melakukan persekusi dan melecehkan penggiat kontrol sosial.
  3. Menyatakan bahwa Ahmad Rizali telah menyinggung dan menyakiti penggiat kontrol sosial, menciptakan kondisi yang tidak kondusif.
  4. Menyatakan bahwa Ahmad Rizali tidak pantas lagi menjabat sebagai PJ Bupati Muara Enim.
  5. Meminta Mendagri RI mencabut jabatan Ahmad Rizali sebagai PJ Bupati.
  6. Meminta Mendagri menggantikan Ahmad Rizali dengan orang yang lebih layak dan mumpuni untuk menciptakan suasana kondusif di Kabupaten Muara Enim.

Sekda Kabupaten Muara Enim, Ir. Yulius, M.Si, menerima aksi damai ini dengan baik dan sopan. Beliau membacakan dan menerima tuntutan aksi damai untuk diteruskan ke pihak yang berkompeten.

Aksi damai ini berlangsung tanpa kekerasan. Para peserta aksi menandatangani kain putih sepanjang lima meter sebagai bentuk komitmen dan kehadiran mereka dalam aksi damai ini. Setelah itu, mereka membubarkan diri dengan tertib. Sayangnya, PJ Bupati Muara Enim, Ahmad Rizali, tidak hadir dalam aksi damai ini.

Aksi damai ini menjadi sorotan utama masyarakat Muara Enim dan sekitarnya, menyoroti pentingnya penghormatan terhadap profesi kontrol sosial dan meminta tindakan tegas dari pemerintah pusat terhadap pernyataan yang tidak pantas dari seorang pejabat publik.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *